Custome Furniture Percayakan Kepada Kami

Welcome To Mutiara Furniture Classic Design"

Thank You For Visiting Our Block...

Sabtu, 26 November 2011

Wardrobe Atau Walk In Closet ?

Tuesday, March 15, 2011

Wardrobe Atau Walk In Closet ?

Dewasa ini kita mengenal dua jenis lemari pakaian: wardrobe dan walk in closet. Wardrobe adalah loose furniture, lemari pakaian yang dapat dipindah-pindah atau diletakkan di mana saja sesuai kebutuhan. Sedangkan walk ini closet adalah ruang tempat menyimpan pakaian termasuk tas, sepatu, dan lain-lain yang memungkinkan pengguna melaluinya (walk in). Ukurannya biasanya lebih besar. “Minimal 2 x 3 meter,” kata Fernando S Siregar, desainer Chantique, salah satu produsen lemari di Jakarta.
Lemari ini sulit dipindah-pindah karena sudah built in dengan sebuah ruang. Lazimnya peletakan dekat kamar mandi dalam kamar tidur utama, menyatu dengan tempat berdandan. Jadi, selesai mandi kita bisa langsung memilih busana di walk in closet sebelum berhias. Keluar dari kamar tidur sudah dalam keadaan rapi. Wardrobe tersedia dalam bentuk produk jadi, sedangkan walk in closet dibuat berdasarkan pesanan (customized).

Sesuai kebutuhan
Menurut Evelyn Nila Chandra, Designer PT Linear Indonesia, produsen furniture lain di Jakarta yang mengusung merek The Line, walk in closet harus disesuaikan dengan kebutuhan penghuni. “Jadi, kita perlu menentukan dulu barang-barang yang akan disimpan di walk in closet mulai dari pakaian, tas, sepatu, sampai aksesori,” katanya.

Dari situ bisa dirumuskan bentuk modul yang akan diaplikasikan pada walk in closet seperti pintu, rak, laci, dan area gantung. Rak untuk menaruh pakaian lipat, handuk, dan selimut; laci untuk pakaian dalam, kaos kaki, dan yang sejenis itu; area gantung untuk pakaian yang harus digantung seperti kemeja dan gaun panjang, atau bisa juga ditambah area gantung khusus untuk dasi, selendang, dan syal.

Penempatan barang-barang dalam modul perlu juga disesuaikan dengan jenis dan frekuensi penggunaannya. “Misalnya, sepatu pesta yang jarang dipakai bisa ditaruh di lemari dengan tempat khusus sepatu,” jelasnya. Sementara pintu bisa diterapkan bisa juga tidak. Yang penting semua barang dalam lemari terlindung dari debu dan kotoran. Kalau diberi pintu, bentuknya bisa lipat (folding door) atau geser (sliding door).

Lampu otomatis
Evelyn menyarankan pemasangan walk in closet sudah direncanakan saat merancang rumah. Bentuknya disesuaikan dengan luas ruang. Bisa I-line (memanjang segaris dengan dinding), berbentuk L, atau empat persegi panjang. Pada rumah besar walk in closet bisa didesain terhubung dengan ruang tidur atau bahkan ruang mandi kering. Jangan lupa memajang cermin atau meja rias agar aktivitas berpakaian dan berdandan lebih maksimal.

Bahan lemari pakaian beragam sesuai dengan desain ruang. Selain MDF (medium density fiber), kayu nyatoh dan plywood dengan finishing melamik atau duco juga populer digunakan. Pilihan warna dan motifnya juga beragam. Aplikasi kaca sandblast (buram) pada pintu dapat makin mempercantik lemari.

Untuk memudahkan pencarian barang di lemari, walk in closet perlu dilengkapi lampu yang menyala secara otomatis saat kita mengambil pakaian, dan mati setelah kita keluar dari lemari. Sebaiknya gunakan lampu halogen yang cahayanya terang dan mampu memperlihatkan warna asli pakaian dalam lemari. Jadi, kita tidak keliru memilih. Bisa juga lampu neon kecil dengan intensitas cahaya memadai.

Chantique menjual lemarinya sekitar Rp4 juta/meter lari. Sedangkan The Line menawarkan koleksi lemari dengan tinggi 207 cm, lebar 101 cm, dan panjang 60 cm seharga Rp4,9 juta. Sementara walk in closet akan dikerjakan dengan minimal order untuk 10 proyek dengan harga sesuai kesepakatan. Tak ada tips khusus untuk merawat lemari pakaian. Yang penting jaga kelembabannya agar pakaian tidak berjamur dan cepat rusak. “Buka pintu lemari supaya udara masuk,” ujar Fernando.

Sumber: housing-estate.com

Harga Set Interior Per M2

Mutiara Furnidesign"
mengerjakan furniture custom untuk berbagai kebutuhan seperti : mengisi interior apartemen, rumah tinggal dan kantor. Untuk harga antara 1.5 jt s/ d 2.5 jt per m2, sesuai dengan model dan biaya yang tersedia.

Tips Cara Home Design Artistik Mungi

Perkembangan real estat saat ini sangat cepat, ini ditandai dengan berbagai unit pengembangan properti, misalnya: rumah kecil apartemen atau kondominium eksklusif super mewah atau bangunan yang sederhana. Seiring dengan perkembangan dunia properti, kebutuhan masyarakat akan rumah hari ini sangat tinggi. Jika kurangnya anggaran cukup untuk membeli sebuah rumah yang tengah-akhir, atau sebuah rumah kecil sederhana tidak akan menjadi halangan untuk mewujudkan keinginan untuk memiliki rumah. Hampir semua pengembang menawarkan rumah kecil banyak atau produk, karena permintaan publik yang tinggi untuk perumahan / tempat tinggal, maka hanya dalam waktu singkat mampu terjual ratusan unit rumah.
Tips Desain Rumah Mungil Artistik
Masalahnya, banyak pengembang memanfaatkan momentum tersebut dengan membangun rumah mungil dengan fasilitas dan lingkungan ala kadarnya selama seperti yang kita tahu, rumah sangat sederhana, berikut adalah beberapa tips yang dapat digunakan untuk memaksimalkan desain rumah kecil Anda:
PENGGUNAAN CERMIN
Cermin menciptakan kesan di ruang tamu. Gunakan cermin di meja ruang makan atau ruang tamu. Cermin dengan ukuran besar di tempat tepat menghasilkan efek ruang yang kuat. Sebelum cermin diletakkan di dinding, pertama kita dapat mencoba menempatkannya di beberapa tempat untuk mengetahui efeknya pada ruang.
GUNAKAN DESAIN-DESAIN BUILT-IN
Desain built-in menciptakan kesan sederhana dan membuat ruangan lebih luas. Selain itu dapat mengurangi biaya pembelian furniture. Misalnya, di kamar tidur, lemari dapat dibuat “menempel” ke tembok atau di dalam gypsum. Kita hanya perlu membuat ambalan di dalamnya dan membuat pintunya saja hingga memperkecil biaya pembuatan furniture. Bagian dalam kabinet untuk membuat wallpaper lebih manis berlapis.
PENGGUNAAN UKURAN KECIL MEBEL
Misalnya untuk meja makan. Gunakan meja makan kecil dan diletakkan menempel dinding dengan 4 kursi. Kursi yang digunakan embusan lebih baik sehingga kesan ruang lebih luas. Gunakan juga meja kopi dan credenza yang kecil.
MEBEL PILIH RINGAN berkesan
Jangan memilih furniture yang “berat” dan tebal. Cari furniture yang tipis dan berbentuk rangka, bukan bidang. Contoh untuk credenza tv, pilih furniture berkaki, jangan yang penuh sampai ke lantai.
PILIH WARNA RUANG MUDA
Warna tidak gelap ruang untuk bidang dinding yang besar. Pilih warna-warna muda yang cemerlang begitu luas dan mengesankan.
Maksimalkan TEMPAT MENYIMPAN
Gunakan furniture untuk penyimpanan maksimum. Misalnya, membuat laci-laci di bawah ranjang, nakas yang dapat menyimpan barang, credenza yang dapat memuat majalah-majalah dan semua furniture lainnya. Dengan banyak penyimpanan akan mengurangi barang-barang yang dibiarkan tergeletak dan jika arang biak tidak perlu membuat tempat penyimpanan lebih.
MENCIPTAKAN KESAN FINAL
Jangan biarkan dinding kosong terlalu besar. Dinding kosong dapat diisi dengan lukisan atau hiasan. Jangan juga terlalu penuh. Tapi hanya cukup sehingga bangunan tidak terkesan kosong dan dingin.

Minggu, 20 November 2011

Interior Cozy untuk Apartemen Mungil


Interior Cozy untuk Apartemen Mungil
Perhatikan poin penting menata apartemen agar hunian Anda lebih cozy dan efisien.
Furnitur built-in yang praktis dan efisien







Permasalahan kemacetan kota yang makin menggila membuat banyak orang lebih memilih tinggal di apartemen. Lokasinya yang masih berada di tengah kota mudah dijangkau dan menghemat waktu pencapaian dibandingkan dengan perumahan di pinggiran kota. Itulah sebabnya apartemen terus saja menjamur dan menjadi pilihan hunian kaum urban.
Tinggal di hunian vertikal seperti apartemen memang menimbulkan perbedaan gaya hidup dengan tinggal di rumah biasa. Apartemen yang luasannya lebih terbatas dan tidak memiliki lahan terbuka pribadi membawa ke pola hidup yang menuntut kepraktisan. Termasuk dalam hal penataan interior.
Mendesain interior apartemen pada dasarnya sama seperti mendekorasi rumah. Tapi ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan saat mendesain penataan apartemen. Ada batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar karena harus mengikuti aturan pengelola apartemen. Tidak seperti rumah biasa yang bisa dengan mudah direnovasi, apartemen tidak bisa dirombak-rombak sesuka hati.
Jika Anda sedang berniat menata apartemen mungil Anda, simak beberapa poin penting berikut ini.
Menata ruang
Ruang-ruang dalam apartemen memang sudah terbentuk saat Anda membelinya. Tapi Anda bisa sedikit merombaknya dan menyesuaikan tata ruangnya sesuai kebutuhan seluruh penghuninya. Untuk apartemen yang tergolong kecil, buatlah pembagian ruang tanpa sekat. Ruangan yang los tanpa pembatas akan memberi kesan meluaskan.
Namun, jika Anda membutuhkan privasi di ruang tertentu, buatlah sekat yang tidak masif dan permanen. Penyekat transparan bisa berupa partisi atau furnitur yang dijadikan pembatas imajiner.
Dalam buku Menata Apartemen karya Imelda Akmal, disarankan untuk membuat ruang multifungsi. Satu ruangan dirancang untuk bisa mewadahi beberapa kegiatan sekaligus. Misalnya ruang duduk yang berfungsi juga sebagai ruang tamu. Atau dapur yang juga menjadi ruang makan.
Memilih furnitur
Pemilihan furnitur untuk menata apartemen sangat penting. Luasan apartemen yang terbatas membuat kita harus pandai menyiasatinya dengan memilih furnitur yang tepat. Lupakan furnitur besar dengan desain berat. Furnitur semacam itu hanya akan membuat hunian terlihat sesak.
Anda bisa memilih furnitur dengan ukuran kecil yang lebih praktis, tapi masih cukup nyaman untuk kegiatan Anda. Furnitur yang paling tepat untuk apartemen adalah furnitur built-in. Desain dan ukuran ini furnitur ini bisa disesuaikan dengan luasan ruang dan desain interior apartemen. Ruangan pun menjadi lebih ringkas dan efisien.
Mendekorasi interior
Dekorasi interior apartemen sangat sarat sentuhan personal penghuninya. Anda bisa menentukan warna dinding, bahan pelapis lantai, dan pernik interior untuk membuat hunian Anda terlihat cozy.
Saat akan mendekorasi interior apartemen, terlebih dahulu pastikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ada beberapa apartemen yang melarang penghuninya mengubah tampilan interior secara drastis. Misalnya mengganti bahan pelapis lantai atau dinding. Tapi jika tak ada masalah, Anda bisa menatanya sesuai gaya interior yang menjadi favorit Anda